Apa Rasanya Aborsi? By Rizal Januar

by - 11:54 PM


Yes! ini bikinan temanku, namanya Rizal Januar, sudah dewasa dan sudah punya gambaran akan bagaimana menghadapi malam pertama nanti bersama istrinya. Hebat! Aku sudah punya izin untuk mempublish ini dari yang punyanya. silahkan......

Dibayangi Ketakutan
Pepatah yang mengatakan “Cinta itu Buta” rupanya tepat untuk menggambarkan apa yang terjadi pada GF (19). Ia telah menjalani hubungan spesial dengan pacarnya selama 3 tahun. Ia berpacaran layaknya orang berpacaran. Dengan atas dasar cinta dan percaya ia dibutakan oleh pasangannya. Sampai-sampai GF membuktikan ketulusan cintanya dengan cara yang salah. Memang semua berawal dari sebuah kenikmatan yang tiada batas. Tetapi jika tahu akhirnya akan menjadi petaka, ia takan melakukannya. GF harus menerima kenyataan bahwa ia hamil.
“Aku hamil?” hamil adalah kondisi menyeramkan bagi mereka wanita yang diluar ikatan pernikahan. Yang ada dalam benak mereka hanyalah panik, emosional, dan rasa ketakutan yang hebat. terlintas dengan cepat untuk mengugurkan janin yang dikandung agar terhidar dari gunjingan tetangga.
Hanya ada dua pilihan bagi mereka, hidup menanggung malu atau mati menanggung dosa?Ya, itu adalah sebuah resiko bagi mereka (wanita) melakukan seks bebas yang kebablasan. Pilu memang rasanya jadi mereka, tapi hidup mesti terus berjalan.

Apa rasanya aborsi?
Pernah melihat proses melahirkan? Pastinya dalam proses melahirkan ada bidan atau dokter yang mendampingi. Nah, bagaimana jika tidak ada ahli yang mendampingi saat proses kelahiran? mungkin itu yang dirasakan oleh pelaku aborsi. Ada banyak cara menggugurkan kandungan, salah satunya bagi mereka yang minum jamu tradisional yang diperoleh dari dukun jamu, ia mengatakan  “Rasanya tidak enak. Gabungan nanas muda, bandrek (air fermentasi tape), dan rempah-rempah”, ujarnya. Ia juga merasakan efek yang ditimbulkan dari jamu tersebut membuat perutnya mulas saja. Tidak cukup sampai disana, karena ketidakampuhan menggunakan jamu mereka memutuskan untuk menggunakan obat Cytotex dan Gastrul. Kedua merek obat ini memang biasanya digunakan dengan tujuan aborsi. Rasa mulas yang amat sangat nyeri dirasakannya, sampai akhirnya terjadi pendarahan yang sangat hebat. segumpal darah dan cairan bening berceceran dilantai. Pendarahan tidak cuma sekali, tapi beberapa hari. Hingga akhirnya ada yang mengganjal di bagian vaginanya dan itu tangan mungil bayi yang ia bunuh dalam kandungan. Bagian tubuh lain pun ikut berkeluaran secara terpisah yang diolesi darah segar.
Dengan cara kedua, seseorang tega menggugurkan kandungannya dengan keji yaitu pijat aborsi. Tidak butuh tenaga besar unutk melenyapkan nyawa jabang bayi. Hanya dengan sekali pijat, jabang bayi meregang nyawa. Sungguh mudah dan seperti tak ada dosa. Dalam kondisi kandungan tertentu, pemijat dapat mengabulkan permintaan siapapun asalkan jasanya dihargai rupiah. Di dalam kamar, pemijat sudah menunggu giliran pasien masuk layaknya seorang dokter yang berpraktik. Kemudian pasien disuruh berbaring terlentang. Ia pun mulai memijat, dimulai dari atas perutnya dan secara perlahan diturunkan kebawah, selanjutnya dari bagian bawah didoraong ke atas. Begitupun selanjutnya hingga benar-benar merata. “Aduuh, aku ga tahan lagi, mak.. sakiiit” rintihannya. Pemijatan dilakukan 25 atau 30 menit. Bayi yang kandungannya berusia kurang dari tiga bulan, dibiarkan dibuang di kamar mandi dan mengalir begitu saja di kali. Bayi yang sudah besar akan dikafani.
Bukan hanya sakit difisik yang ia rasakan, tapi perasaan yang dialaminya sangat kacau. Perasaan yang kacau ini sama halnya seperti balon yang meletus. Hilang dan tak kembali, anaknya takan bisa ia peluk secara utuh. Penyesalan mulai bermunculan, hingga ia dihantui rasa bersalah yang teramat dalam.
Teganya mama membuangku
Aborsi bukanlah permen yang manis dimulut, juga aborsi bukan obat sariawan. Mungkin kata yang tepat untuk aborsi adalah seorang monster jahat. Jika janin yang akan dibuang bisa berbicara, ia akan menceritakan apa yang terjadi pada dirinya “Suatu monster
yang amat keji masuk ke tempat hangat dan nyaman di mana aku berada.
Aku sangat takut, aku mulai menjerit, tapi tak sekalipun engkau
berusaha menolong. Mungkin engkau tak pernah mendengarku.
Monster itu semakin lama semakin dekat sementara aku terus berteriak, "Mama, Mama, tolong aku....., Mama......tolong aku. “ada teror yang amat mengerikan. Sentuhan kasar pada tubuhku. Aku hanya bisa berteriak dan berteriak. Hingga tak sanggup lagi. Lalu monster itu mulai mencabik lenganku. Sungguh sakit rasanya, sakit yang tak kan pernah dapat kuungkapkan dengan kata. Monster itu tidak berhenti. Oh....bagaimana aku harus mohon agar ia berhenti. Aku menjerit sekuat tenaga sementara ia mencabik putus kakiku....”

Mau aborsi? Mudah kok
Jaman sekarang mudah bagi kita untuk mendapatkan barang apapun. Ya bagaikan kita membeli gorengan, pasti ditiap jalan ada saja penjualnya. Hal yang sama pun terjadi pada obat-obatan, termasuk obat penggugur kandungan. Cukup berjalan beberapa langkah, kita akan menemui apotek dan menanyakan “ada Misoprostol Cytotex-nya, bu?”. Sebenarnya obat ini merupakan obat telat datang bulan yang biasa dipakai di dunia medis. Cytotex mengandung bahan aktif misoprostol. Dengan harga Rp. 125.000,- obat ini tetap digandrungi oleh anak-anak muda sebagai obat aborsi.

Sakit memang melakukan aborsi, ya walaupun saya seorang lelaki tak terbayang jika itu terjadi pada saya. tak perlu mencari siapa yang salah, cukup kuatkan diri kita benteng keimanan dan menjunjung tinggi nilai masyarakat. Mungkin satu kalimat yang mewakili fenomena aborsi dewasa ini, “Jangan mau enak tapi gak mau anak, buat anak ko coba-coba”.


You May Also Like

4 comments

  1. aisiahh, tugas fenom hungkul. hahaha

    ReplyDelete
  2. Enya yeuh pak, meh mangpaat. Daripada diheumheum wae cenah hahah

    ReplyDelete
  3. tugas fenom oge,
    http://alimind.wordpress.com/2013/12/09/naik/

    ReplyDelete