Galau? Nggak Layau - Tasya Kamila sebagai bintang iklan pembersih wajah

by - 11:19 PM

Begini, Ketika itu kalian sedang bernafas, sedangkan aku sedang menulis ini. Menulis ini untuk siapa saja yang mau, bebas dan gratis. Jika tidak mau, tentu saja tidak apa-apa, jangan dipaksakan apalagi dipalsukan. Mangga, dirujak, enak. . .

Kau sedih? Tidakkah kau tahu bahwa itu wajar? Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir {Al-Quran}. Memang sudah kodratnya begitu, tenang saja. Mau kau lawan dengan cara dan kekuatan apapun kau tak akan bisa melawannya, karena ini sudah kehendak yang maha kuasa. Aku kira memang hidup harus begitu. maksudnya, orang tuamu mengirimmu ke keluar (sekolah/kuliah) adalah untuk engkau menempa hatimu dan mengetahui bahwa di dunia ini ada ‘hitam’ selain ‘putih’ yang selalu engkau rasakan saat berada didekat orang tuamu, bahwa di dunia ini ada rasa ‘pahit’ selain ‘manis’ yang selalu engkau rasakan saat berada didekat orang tuamu. Lagian kalau tidak begini, nanti ketika engkau ditanya malaikat di alam kubur tentang hidupmu di dunia, engkau Cuma menjawab “Aku lahir, tumbuh besar, sekolah, terus sampai kuliah, lulus, kerja, menikah, meninggal deh”, yaaaahhhhh, ditertawakannya nanti kau oleh malaikat. Dan sekarang ini adalah itu, kau sedang merasakan sedikit ‘hitam’ dan ‘pahit’ nya dunia. Maklum lah, kan Nabi Adam juga turun ke bumi kan karena sedang dihukum. Jadi jangan terlalu dianggap rumit, namanya juga tempat hukuman.

Iya Ayah, iya! Tuh denger ga? Si Ayah ngebisikin terus, nih aku tulis deh ‘masalah adalah apa yang kau anggap masalah, jika tidak maka bukan - Pidi Baiq sebagai imam besar The Panasdalam’.

Apa? Kau ini PERCAYA bahwa seseorang disana itu adalah dia satu-satunya yang membuatmu bahagia? Ah aku jadi ingin tertawa. Ketika seorang anak diajak main oleh Ayahnya, Si anak diangkat hingga setinggi gapaian tangan sang Ayah,dan tangan sang Ayah dilepaskan seolah melemparkan anaknya ke langit untuk lalu menangkapnya lagi. Ketika si anak di udara tanpa pegangan tangan sang Ayah, apa yang dilakukannya? Tertawa? Ih iya bener, si anak tertawa – Inilah kepercayaan

Apa? Kau ini sedang BERHARAP banyak bahwa seseorang disana itu adalah dia seharusnya orang yang paling tepat membuatmu bahagia? Aku jadi ingin minum dulu. Ketika kau akan tidur, kau sama sekali tidak punya jaminan dari siapapun apakah kau akan bangun lagi atau tidak. Tapi kau dengan PEDE-nya mengatur alarmmu untuk berdering pagi hari nanti – Inilah pengharapan

Apa? Kau ini sudah IKHLAS bahwa seseorang disana itu meninggalkanmu? Jika melihat perilakumu, aku jadi ingin bilang bohong. Ketika kau buang air besar – Inilah ikhlas. Karena kau tidak pernah menceritakannya pada orang lain seberapa banyak kau keluarkan, bukan? Lagian kalau sudah buang air besar, apakah kau pernah menyesal bahwa kau mengeluarkannya terlalu banyak? Ih

Apa? Kau ini sedang BANGGA bahwa seseorang disana itu adalah dia pernah bersamamu? Aku jadi ingin menggigit bajuku dulu. Kalau berterimakasih, mungkin harus, tapi bangga? Untuk apa ya? Ketika kau punya anak, dan kau mengetahui bahwa anakmu sedang berusaha ingin membuatmu bahagia – Itulah kebanggaan

Apa? Apa Ayah? Ih ini si Ayah ngebisikin lagi, aku tulis lagi aja deh ‘Kebahagiaan bukan dicari, melainkan diciptakan - Pidi Baiq sebagai imam besar The Panasdalam’ Karena kalau kau sibuk mencari kebahagiaan, jangan-jangan gak ketemu-ketemu karena tidak tau tempatnya dimana, nanti kau tidak pernah bahagia dong, terus saja mencari.

Dari semuanya diatas, jika memang kau rasa harus mencari, carilah yang ada, bukan mencari apa yang tidak ada. Jangan kau mencari kata ‘teuing’ di kamus Bahasa Inggris. Karena sampai botak pun kau tidak akan menemukannya. Sekarang kau mencari rasa sayang dia kepadamu dalam dirinya, ya kau tidak akan menemukannya lah, karena memang nyatanya tidak ada. Jika ada, mana mungkin dia berbuat seperti itu kepadamu? Cem mana kau ini? (Hahaha aku pakai aksen Batak)

Kau sudah terlanjur mencintainya hingga seperti ini? Jangan-jangan kau sebenarnya malah terlalu mencintai dirimu sendiri, ingin sesuai dengan keinginanmu untuk mendapatkan dia dan menjadi milikmu terus. Mencintai diri sendiri mah harus, tapi jangan pake ‘terlalu’. Karena meja yang kuat sekalipun kalau disimpan barang ‘terlalu’ banyak, akan rubuh juga.

Malah sebenarnya, kau akan menemukan hal-hal sederhana dari sebagian di atas itu dalam kehidupanmu, jangan dulu mengurus kehidupan orang lain, nanti saja di waktu dan orang yang tepat (istri/suami dan anakmu) (catatan: orang tua sudah pasti). Lebih baik urusi diri sendiri dulu sebelum ke orang lain, apalagi jika menuntut orang lain untuk jadi apa yang kau inginkan, jangan deh, nanti ribet sendiri. Begini, ketika kau persentasi di kelas, kau tak akan bisa untuk menuntut semua teman-temanmu duduk manis dan memperhatikanmu membawakan materi, sedangkan caramu persentasi itu membosankan. Tapi tingkatkan dulu kapasitasmu, nanti kalau caramu persentasi sudah sangat baik, teman-temanmu akan otomatis antusias mendengarkanmu pada setiap kata yang kau ucakan tanpa kau minta. 

Malah sebenarnya, kau akan menemukan hal-hal sederhana dari sebagian di atas itu dalam kehidupanmu. Hanya saja kau mungkin tidak menyadarinya. Kau ini Ketika kau berada ditengah-tengan lingkungan yang mencintaimu dan kau saling tersenyum sambil bersenda gurau, mustahil kau tidak senang. Karena menurutku kau mencintai mereka, maka mereka pun akan mencintaimu. ‘Lingkungan adalah cermin dirimu sendiri – Pidi Baiq sebagai imam besar The Panasdalam’. Tapi jika kau merasa tidak senang ketika berada di satu lingkungan, bisa jadi itu karena bukanlah tempatmu, pindahlah. Tetapi tolong ditulis dijidatmu ‘tidak mencintai bukan berarti membenci’. Jangan karena kau tau teori Carl Jung tentang persona lalu engkau menjadi menangis dalam tawa, karena dengan begitu kau menyiksa dirimu sendiri. Kau jadi orang lain jika kau menggunakan ‘topeng’ dalam hidupmu, dirimu sendiri yang khas akan hilang begitu saja. Tidakkah kau merasa dzalim pada dirimu sendiri? Mari bandingkan dengan quotes dari salah satu musisi terkenal ‘lebih baik dihina tapi menjadi diri sendiri daripada dipuji tetapi menjadi orang lain – Curt Cobain sebagai almarhum’. Aku jelas lebih setuju pada Cobain, jangan ingin besar karena pujian dan jangan runtuh karena cacian. Kan manusia itu diciptakan unik, masing-masing sudah memiliki khasnya sendiri, jangan mendustakan apa yang sudah Tuhan berikan. Carl Jung mungkin benar dengan teori persona nya, tapi jika benar-benar kau merasa harus menuruti apa katanya, praktekannya nanti saja saat kau bekerja, mungkin? Demi menjaga profesionalitas dan nama baik instansi.

Kau ingin menghindar ya silahkan, tapi jangan jadi membuatmu untuk merembet ke malas sekolah/kuliah. Jika perihal malas, semua orang kukira malas untuk kuliah/sekolah, tapi orang hebat adalah dia yang mampu menguasai dirinya dan mengalahkan rasa malasnya itu. Sekarang, kau hebat tidak? Ah, kan guru biologi pernah menjelaskan bahwa sejak masa pembuahan didalam rahim ibumu, kau sudah mengalahkan jutaan calon anak lainnya, jelas kau hebat. ‘Kita tidak sedang dalam keadaan tergelincir oleh kulit pisang, kuasailah dirimu, situasimu – Amang, sebagai sopir tembak’. Dan Ketahuilah bahwa begini kenyataanya.

Kau kecewa dia seperti itu? Itu salahmu sendiri. Ya Aa Gym ya? Tuh iya kata Aa Gym yang sebagai Ustad juga ‘jangan terlalu berharap pada sesama makhluk, nanti kecewa. Berharaplah hanya kepada Alloh SWT’.
Ujungnya sih, keputusan kembali lagi pada dirimu, karena ini hidupmu, kau tuannya. Menurut agama, setiap khalifah (pemimpin) adalah unik, dan manusia itu unik. Coba dari keduanya tadi dihitung pake gaya matematika, nanti kau akan mendapatkan hasil 'manusia = pemimpin'. Tuh, semuanya juga pemimpin, bukan RT atau RW atau Lurah atau ketua geng motor, tapi setidaknya manusia adalah pemimpin untuk dirinya sendiri. Caranya adalah tinggal lakukan. haaaah indahnya jika hidup semua manusia se-simple ini. ‘Untuk menjadi baik, bukanlah perkara bisa atau tidak, tapi siap atau tidak. Maksudnya, siap atau tidak meninggalkan keburukan yang telah lama membuatmu nyaman – Amang, sebagai tawanan perang’. Jika kau benar-benar bertekad dan mulai melakukannya, lakukanlah dengan ikhlas (ingat, ikhlas itu seperti buang air besar), untuk hasil pasrahkan pada Alloh. ‘Biarkan Alloh dan Rasul sebagai pembela – Azziz Page sebagai pegawai pab (rik)’.

Deal nggak? Kan kalau kau punya buku resep obat terhebat sedunia akhirat lalu kau membacanya sampai 7000 kali pun, itu tidak akan pernah menyembuhkan lukamu, kecuali sampai kau mempraktekannya.

Gapercaya apa yang aku bilang? Hahaha gak apa-apa, itumah sering, teman-temanku suka tidak percaya ketika aku serius menyampaikan sesuatu, dan mereka suka percaya ketika aku mengarang suatu cerita! hahahhaaha. Nih deh barangkali harus ada ayat Qurannya. Aku juga dikasih tau sama Ustadz Anas sih, sebagai guru spiritualku hahahha. . . 

Ketika Kita mengeluh : Ah mana mungkin aku bisa sih?
Alloh menjawab : Jika AKU menghendaki, cukup ku berkata 'jadi' maka jadilah (Q.S Yasin ; 82)

Ketika Kita mengeluh : Aku lelaaaaaahhhhh!!!!!!!!!!!!!!
Alloh menjawab : Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat (Q.S An-Naba ; 9)

Ketika Kita mengeluh : Berat sekali masalahku ini, aku takkan sanggup!
Alloh menjawab : Aku tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan (Q.S Al-Baqarah ; 286)

Ketika Kita mengeluh : Stres nian diriku ini (panik)!!
Alloh menjawab : Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi tenang (Q.S Ar-Ro'd ; 28)

Ketika Kita mengeluh : Semua yang kulakukan akan sia-sia belaka!
Alloh menjawab : Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun, niscaya ia akan melihat balasannya (Q.S Al-Zalzalah ; 7)

Ketika Kita mengeluh : Aku sendirian, mana mungkin kalau tak ada yang membantuku?
Alloh menjawab : Berdoalah (mintalah) kepadaku, niscaya aku kabulkan untukmu (Q.S Al-Mukmin ; 60)

Ketika Kita mengeluh : Aku sedih sekali hari ini. . . 
Alloh menjawab : La Tahzan, Innallaha Ma'ana. Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita (Q.S At-Taubah)

Semua jawaban dari pertanyaanmu itu sebenarnya ada di dalam Al-quran :) Allah aja mengajarkan kita untuk se-simple ini dalam hidup, kok malah dibikin susah? hehe xixi lalala kakaka


Aku ini berbicara seperti orang yang benar saja, tapi biarin deh, masa dihapus lagi. Mungkin aku salah, tapi aku tidak merasa yang paling salah, tapi kenapa sih suka ada dosen yang ketika ia benar, ia lalu merasa menjadi yang paling benar? Yang paling benar itu hanya Alloh SWT, Buuuuuu. Yah jadi curhat. Lagian kan ini pendapatku, dan untuk keputusan akhir masalahmu aku serahkan padamu lagi. Semoga bermanfaat, jika tidak, manfaatkanlah!

You May Also Like

0 comments