Begini, Ketika itu kalian sedang bernafas, sedangkan aku sedang menulis ini. Menulis ini untuk siapa saja yang mau, bebas dan gratis. Jika tidak mau, tentu saja tidak apa-apa, jangan dipaksakan apalagi dipalsukan. Mangga, dirujak, enak. . .
Kau sedih? Tidakkah kau tahu bahwa itu wajar? Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir {Al-Quran}. Memang sudah kodratnya begitu, tenang saja. Mau kau lawan dengan cara dan kekuatan apapun kau tak akan bisa melawannya, karena ini sudah kehendak yang maha kuasa. Aku kira memang hidup harus begitu. maksudnya, orang tuamu mengirimmu ke keluar (sekolah/kuliah) adalah untuk engkau menempa hatimu dan mengetahui bahwa di dunia ini ada ‘hitam’ selain ‘putih’ yang selalu engkau rasakan saat berada didekat orang tuamu, bahwa di dunia ini ada rasa ‘pahit’ selain ‘manis’ yang selalu engkau rasakan saat berada didekat orang tuamu. Lagian kalau tidak begini, nanti ketika engkau ditanya malaikat di alam kubur tentang hidupmu di dunia, engkau Cuma menjawab “Aku lahir, tumbuh besar, sekolah, terus sampai kuliah, lulus, kerja, menikah, meninggal deh”, yaaaahhhhh, ditertawakannya nanti kau oleh malaikat. Dan sekarang ini adalah itu, kau sedang merasakan sedikit ‘hitam’ dan ‘pahit’ nya dunia. Maklum lah, kan Nabi Adam juga turun ke bumi kan karena sedang dihukum. Jadi jangan terlalu dianggap rumit, namanya juga tempat hukuman.
Kau sedih? Tidakkah kau tahu bahwa itu wajar? Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir {Al-Quran}. Memang sudah kodratnya begitu, tenang saja. Mau kau lawan dengan cara dan kekuatan apapun kau tak akan bisa melawannya, karena ini sudah kehendak yang maha kuasa. Aku kira memang hidup harus begitu. maksudnya, orang tuamu mengirimmu ke keluar (sekolah/kuliah) adalah untuk engkau menempa hatimu dan mengetahui bahwa di dunia ini ada ‘hitam’ selain ‘putih’ yang selalu engkau rasakan saat berada didekat orang tuamu, bahwa di dunia ini ada rasa ‘pahit’ selain ‘manis’ yang selalu engkau rasakan saat berada didekat orang tuamu. Lagian kalau tidak begini, nanti ketika engkau ditanya malaikat di alam kubur tentang hidupmu di dunia, engkau Cuma menjawab “Aku lahir, tumbuh besar, sekolah, terus sampai kuliah, lulus, kerja, menikah, meninggal deh”, yaaaahhhhh, ditertawakannya nanti kau oleh malaikat. Dan sekarang ini adalah itu, kau sedang merasakan sedikit ‘hitam’ dan ‘pahit’ nya dunia. Maklum lah, kan Nabi Adam juga turun ke bumi kan karena sedang dihukum. Jadi jangan terlalu dianggap rumit, namanya juga tempat hukuman.
Iya Ayah, iya! Tuh denger ga? Si
Ayah ngebisikin terus, nih aku tulis deh ‘masalah adalah apa yang kau anggap
masalah, jika tidak maka bukan - Pidi Baiq sebagai imam besar The Panasdalam’.
Apa? Kau ini PERCAYA bahwa
seseorang disana itu adalah dia satu-satunya yang membuatmu bahagia? Ah aku
jadi ingin tertawa. Ketika seorang anak diajak main oleh Ayahnya, Si anak
diangkat hingga setinggi gapaian tangan sang Ayah,dan tangan sang Ayah
dilepaskan seolah melemparkan anaknya ke langit untuk lalu menangkapnya lagi.
Ketika si anak di udara tanpa pegangan tangan sang Ayah, apa yang dilakukannya?
Tertawa? Ih iya bener, si anak tertawa – Inilah kepercayaan
Apa? Kau ini sedang BERHARAP
banyak bahwa seseorang disana itu adalah dia seharusnya orang yang paling tepat
membuatmu bahagia? Aku jadi ingin minum dulu. Ketika kau akan tidur, kau sama
sekali tidak punya jaminan dari siapapun apakah kau akan bangun lagi atau
tidak. Tapi kau dengan PEDE-nya mengatur alarmmu untuk berdering pagi hari
nanti – Inilah pengharapan
Apa? Kau ini sudah IKHLAS bahwa
seseorang disana itu meninggalkanmu? Jika melihat perilakumu, aku jadi ingin
bilang bohong. Ketika kau buang air besar – Inilah ikhlas. Karena kau tidak
pernah menceritakannya pada orang lain seberapa banyak kau keluarkan, bukan?
Lagian kalau sudah buang air besar, apakah kau pernah menyesal bahwa kau
mengeluarkannya terlalu banyak? Ih
Apa? Kau ini sedang BANGGA bahwa
seseorang disana itu adalah dia pernah bersamamu? Aku jadi ingin menggigit
bajuku dulu. Kalau berterimakasih, mungkin harus, tapi bangga? Untuk apa ya?
Ketika kau punya anak, dan kau mengetahui bahwa anakmu sedang berusaha ingin
membuatmu bahagia – Itulah kebanggaan
Apa? Apa Ayah? Ih ini si Ayah
ngebisikin lagi, aku tulis lagi aja deh ‘Kebahagiaan bukan dicari, melainkan
diciptakan - Pidi Baiq sebagai imam besar The Panasdalam’ Karena kalau kau
sibuk mencari kebahagiaan, jangan-jangan gak ketemu-ketemu karena tidak tau
tempatnya dimana, nanti kau tidak pernah bahagia dong, terus saja mencari.
Dari semuanya diatas, jika memang
kau rasa harus mencari, carilah yang ada, bukan mencari apa yang tidak ada.
Jangan kau mencari kata ‘teuing’ di kamus Bahasa Inggris. Karena sampai botak
pun kau tidak akan menemukannya. Sekarang kau mencari rasa sayang dia kepadamu
dalam dirinya, ya kau tidak akan menemukannya lah, karena memang nyatanya tidak
ada. Jika ada, mana mungkin dia berbuat seperti itu kepadamu? Cem mana kau ini?
(Hahaha aku pakai aksen Batak)
Kau sudah terlanjur mencintainya
hingga seperti ini? Jangan-jangan kau sebenarnya malah terlalu mencintai dirimu
sendiri, ingin sesuai dengan keinginanmu untuk mendapatkan dia dan menjadi
milikmu terus. Mencintai diri sendiri mah harus, tapi jangan pake ‘terlalu’.
Karena meja yang kuat sekalipun kalau disimpan barang ‘terlalu’ banyak, akan
rubuh juga.
Malah sebenarnya, kau akan
menemukan hal-hal sederhana dari sebagian di atas itu dalam kehidupanmu, jangan
dulu mengurus kehidupan orang lain, nanti saja di waktu dan orang yang tepat
(istri/suami dan anakmu) (catatan: orang tua sudah pasti). Lebih baik urusi diri sendiri dulu sebelum ke orang lain, apalagi jika menuntut orang lain untuk jadi apa yang kau inginkan, jangan deh, nanti ribet sendiri. Begini, ketika kau persentasi di kelas, kau tak akan bisa untuk menuntut semua teman-temanmu duduk manis dan memperhatikanmu membawakan materi, sedangkan caramu persentasi itu membosankan. Tapi tingkatkan dulu kapasitasmu, nanti kalau caramu persentasi sudah sangat baik, teman-temanmu akan otomatis antusias mendengarkanmu pada setiap kata yang kau ucakan tanpa kau minta.
Malah sebenarnya, kau akan menemukan hal-hal sederhana dari sebagian di atas itu dalam kehidupanmu. Hanya saja kau
mungkin tidak menyadarinya. Kau ini Ketika kau berada ditengah-tengan
lingkungan yang mencintaimu dan kau saling tersenyum sambil bersenda gurau,
mustahil kau tidak senang. Karena menurutku kau mencintai mereka, maka mereka
pun akan mencintaimu. ‘Lingkungan adalah cermin dirimu sendiri – Pidi Baiq
sebagai imam besar The Panasdalam’. Tapi jika kau merasa tidak senang ketika
berada di satu lingkungan, bisa jadi itu karena bukanlah tempatmu, pindahlah.
Tetapi tolong ditulis dijidatmu ‘tidak mencintai bukan berarti membenci’. Jangan
karena kau tau teori Carl Jung tentang persona lalu engkau menjadi menangis
dalam tawa, karena dengan begitu kau menyiksa dirimu sendiri. Kau jadi orang
lain jika kau menggunakan ‘topeng’ dalam hidupmu, dirimu sendiri yang khas akan
hilang begitu saja. Tidakkah kau merasa dzalim pada dirimu sendiri? Mari
bandingkan dengan quotes dari salah satu musisi terkenal ‘lebih baik dihina
tapi menjadi diri sendiri daripada dipuji tetapi menjadi orang lain – Curt
Cobain sebagai almarhum’. Aku jelas lebih setuju pada Cobain, jangan ingin
besar karena pujian dan jangan runtuh karena cacian. Kan manusia itu diciptakan
unik, masing-masing sudah memiliki khasnya sendiri, jangan mendustakan apa yang
sudah Tuhan berikan. Carl Jung mungkin benar dengan teori persona nya, tapi
jika benar-benar kau merasa harus menuruti apa katanya, praktekannya nanti saja
saat kau bekerja, mungkin? Demi menjaga profesionalitas dan nama baik instansi.
Kau ingin menghindar ya silahkan,
tapi jangan jadi membuatmu untuk merembet ke malas sekolah/kuliah. Jika perihal
malas, semua orang kukira malas untuk kuliah/sekolah, tapi orang hebat adalah
dia yang mampu menguasai dirinya dan mengalahkan rasa malasnya itu. Sekarang,
kau hebat tidak? Ah, kan guru biologi pernah menjelaskan bahwa sejak masa
pembuahan didalam rahim ibumu, kau sudah mengalahkan jutaan calon anak lainnya,
jelas kau hebat. ‘Kita tidak sedang dalam keadaan tergelincir oleh kulit
pisang, kuasailah dirimu, situasimu – Amang, sebagai sopir tembak’. Dan Ketahuilah
bahwa begini kenyataanya.
Kau kecewa dia seperti itu? Itu
salahmu sendiri. Ya Aa Gym ya? Tuh iya kata Aa Gym yang sebagai Ustad juga
‘jangan terlalu berharap pada sesama makhluk, nanti kecewa. Berharaplah hanya
kepada Alloh SWT’.
Ujungnya sih, keputusan kembali
lagi pada dirimu, karena ini hidupmu, kau tuannya. Menurut agama, setiap khalifah (pemimpin) adalah unik, dan manusia itu unik. Coba dari keduanya tadi dihitung pake gaya matematika, nanti kau akan mendapatkan hasil 'manusia = pemimpin'. Tuh, semuanya juga pemimpin, bukan RT atau RW atau Lurah atau ketua geng motor, tapi setidaknya manusia adalah pemimpin untuk dirinya sendiri. Caranya adalah tinggal
lakukan. haaaah indahnya jika hidup semua manusia se-simple ini. ‘Untuk menjadi
baik, bukanlah perkara bisa atau tidak, tapi siap atau tidak. Maksudnya, siap
atau tidak meninggalkan keburukan yang telah lama membuatmu nyaman – Amang,
sebagai tawanan perang’. Jika kau benar-benar bertekad dan mulai melakukannya,
lakukanlah dengan ikhlas (ingat, ikhlas itu seperti buang air besar), untuk
hasil pasrahkan pada Alloh. ‘Biarkan Alloh dan Rasul sebagai pembela – Azziz
Page sebagai pegawai pab (rik)’.
Deal nggak? Kan kalau kau punya
buku resep obat terhebat sedunia akhirat lalu kau membacanya sampai 7000 kali
pun, itu tidak akan pernah menyembuhkan lukamu, kecuali sampai kau
mempraktekannya.
Gapercaya apa yang aku bilang? Hahaha gak apa-apa, itumah sering, teman-temanku suka tidak percaya ketika aku serius menyampaikan sesuatu, dan mereka suka percaya ketika aku mengarang suatu cerita! hahahhaaha. Nih deh barangkali harus ada ayat Qurannya. Aku juga dikasih tau sama Ustadz Anas sih, sebagai guru spiritualku hahahha. . .
Ketika Kita mengeluh : Ah mana mungkin aku bisa sih?
Alloh menjawab : Jika AKU menghendaki, cukup ku berkata 'jadi' maka jadilah (Q.S Yasin ; 82)
Ketika Kita mengeluh : Aku lelaaaaaahhhhh!!!!!!!!!!!!!!
Alloh menjawab : Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat (Q.S An-Naba ; 9)
Ketika Kita mengeluh : Berat sekali masalahku ini, aku takkan sanggup!
Alloh menjawab : Aku tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan (Q.S Al-Baqarah ; 286)
Ketika Kita mengeluh : Stres nian diriku ini (panik)!!
Alloh menjawab : Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi tenang (Q.S Ar-Ro'd ; 28)
Ketika Kita mengeluh : Semua yang kulakukan akan sia-sia belaka!
Alloh menjawab : Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun, niscaya ia akan melihat balasannya (Q.S Al-Zalzalah ; 7)
Ketika Kita mengeluh : Aku sendirian, mana mungkin kalau tak ada yang membantuku?
Alloh menjawab : Berdoalah (mintalah) kepadaku, niscaya aku kabulkan untukmu (Q.S Al-Mukmin ; 60)
Ketika Kita mengeluh : Aku sedih sekali hari ini. . .
Alloh menjawab : La Tahzan, Innallaha Ma'ana. Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita (Q.S At-Taubah)
Semua jawaban dari pertanyaanmu itu sebenarnya ada di dalam Al-quran :) Allah aja mengajarkan kita untuk se-simple ini dalam hidup, kok malah dibikin susah? hehe xixi lalala kakaka
Aku ini berbicara seperti orang
yang benar saja, tapi biarin deh, masa dihapus lagi. Mungkin aku salah, tapi aku tidak merasa yang paling salah, tapi kenapa sih suka ada dosen yang ketika ia benar, ia lalu merasa menjadi yang paling benar? Yang paling benar itu hanya Alloh SWT, Buuuuuu. Yah jadi curhat. Lagian kan ini pendapatku,
dan untuk keputusan akhir masalahmu aku serahkan padamu lagi. Semoga
bermanfaat, jika tidak, manfaatkanlah!