CALONKU PILIHANKU SENDIRI

by - 11:17 PM

Sedikit terlambat mungkin untuk aku membicarakan tentang pemilihan gubernur JaBar untuk periode pemerintahan 2013-2018.Tapi tak apa, aku kan sengaja, agar tidak dikira bermaksud mempengaruhi orang lain melalui tulisan ini. Tapi ini, malamnya aku membuat tulisan seperti ini di fotoku yang diambil saat kelas 3 SMA.


Adalah hari minggu, tanggal 24 Februari 2013.Aku tiba-tiba dibangunkan pagi hari, untuk apa?kata ayahku untuk memenuhi permintaan seseorang yang ingin dicoblos fotonya, di tempat khusus yang kita harus sembunyi, mungkin takut dilihat oleh anak-anak dan dikhawatirkan anak-anak akan meniru, asal mencoblos orang-orang yang ada didekatnya, berbahaya.
Aku sebenarnya ingin meneruskan tidurku, karena Tony Q Rastafara saja sudah bilang bahwa minggu itu harinya bermalas-malasan.Tapi aku tidak mengkhususkan hari minggu, karena hari-hari lainnya juga aku sering bermalas-malasan.Seperti misalnya aku sangat malas untuk tidak makan seharipun.
Berangkatlah aku ke tempat mencoblos, disana aku diberi selembar kertas yang sudah ada foto 5 pasangan yang ingin menjadi gubernur.
Selain kertas, disediakan juga sebatang paku untuk aku gunakan mencoblos.
Tak lama, aku segera mencoblos, aku coblos dari nomor 1 sampai nomor 4, aku maksudkan agar nomor 5 saja yang menjadi gubernur.Namun, kata temanku, si Jangblo, itu salah! "seharusnya satu saja yang kau coblos, amang" si Jangblo memberitahuku, "Aduh, maaf, aku kira orang yang kupilih justru yang jangan kurusak fotonya, agar apa?agar saat ia menjadi pemimpinku nanti, kelakuannya tidak 'rusak' dikarenakan fotonya aku rusak dengan cara melubanginya".
Dan saat dhitung, ternyata orang yang sepertiku mencapai 31,46% dari seluruh jumlah pemilih di JaBar.Aku hanya tersenyum, juga berkata 'hahaha harusnya itu yang menang!'
Tapi aku tidak menyesal, karena memang tidak ada calon yang srek dihatiku, mungkin karena trauma, trauma yang kudapatkan dari berbagai pemimpin terdahulu yang hanya mengobral janjinya saat pemilu saja, saat ia terpilih, aku tidak merasakan apa kinerjanya, aku merasa dibohongi.
Dan mungkin, itu dikarenakan kantor tempatnya bekerja sangat rapi dan bersih, sehingga dia merasa bahwa seluruh wilayah yang ia pimpin memang sudah bersih dan rapi sebagaimana kantornya.Dan ya, kurasa aku setuju dengan katanya Pidi Baiq yang ia tulis sendiri sambil duduk dan makan kue di bukunya yang berjudul Al-Asbun.Kiranya bunyinya seperti ini "Seharusnya jangan dipajang lukisan yang indah di dalam kantor pemimpin itu, lebih baik dipasang foto bagaimana keadaan rakyatnya semua", ya benar, seperti foto anak jalanan, foto keadaan banjir, macet, bahkan sungai yang sekarang menjadi aliran sampah.
Aku sendiri jadi curiga, jangan-jangan beliau memang tak mau tahu bagaimana kedaan rakyatnya, mengapa?Karena saat ia berada di jalanan wilayah kepemimpinannya, ia selalu berada di dalam ruangan bermesin yang sangat sejuk, wangi, bersirine agar seluruh warga yang sudah memilihnya waktu pemilu menyingkir dan juga selalu berjalan cepat, sampai sampai harus dikawal pak polisi agar tidak berhenti sedetikpun sebelum sampai tujuannya.Kalau kenceng gitu, dia jadi tidak tahu apa itu macet, dia tidak tahu bagaimana keadaan rakyatnya diluar sini.Maklum, nggak keliatan.
yaa, Semoga dugaanku tidak benar.Siapapun Gubernurnya, silahkan saja, yang penting masih bernyawa dan benar-benar peduli rakyatnya dan juga alamnya.
"Urus saja moralmu, urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau" Iwan fals-Manusia setengah Dewa

You May Also Like

0 comments